Kompak Banting Harga, BBM Pertamina atau Shell yang Lebih Murah?
Usai harga
bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi naik, PT Pertamina (Persero) dan PT Total
Oil Indonesia langsung menurunkan harga BBM non subsidi yang dijual di Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Berdasarkan pantauan Liputan6.com di SPBU
34-11608 Pos Pengumben, Rabu (26/11/2014), Pertamina tercatat menurunkan harga
Pertamax beroktan 92 sebesar Rp 250 menjadi 9.950 per liter.
Sementara Shell membanderol Shell
Super yang setara Pertamax dengan harga lebih murah yaitu Rp 9.500 per liter.
Sebelumnya, Operator SPBU asal Belanda itu menjual Shell Super dengan harga Rp
10.500 per liter.
Lalu, harga BBM beroktan 95 atau
dikenal dengan Pertamax Plus di SPBU Pertamina turun dari sebelumnya Rp 11.900
menjadi Rp 11.350 per liter. Kemudian, Shell V-Power turun Rp 11.700 menjadi Rp
11.450 per liter.
Sementara, Pertamina Dex tak
mengalami perubahan di harga Rp 11.800 per liter. Sedangkan Shell diesel
dari Rp 12.000 menjadi Rp 11.550 per liter.
Penjualan Pertamax Naik
Direktur Pemasaran dan Niaga
Pertamina Hanung Budya mengatakan, penjualan BBM non subsidi jenis Pertamax
mengalami peningkatan
sebesar 40 persen.
Dalam beberapa hari terakhir,
penjualan Pertamax mengalami peningkatan dari bisanya 2.500 Kilo liter (kl) per
hari meningkat menjadi 3.800 kl per hari.
Menurut Hanung, dengan peningkatan
konsumsi Pertamax tersebut, berpengaruh kepada penurunan konsumsi Premium.
Sebelum kenaikan harga BBM subsidi, konsumsi premium mencapai 81 ribu kl. Lalu beberapa hari ini sempat mengalami penurunan hingga hanya sebesar 56 ribu kl per hari. (Amd/Ndw)
Sebelum kenaikan harga BBM subsidi, konsumsi premium mencapai 81 ribu kl. Lalu beberapa hari ini sempat mengalami penurunan hingga hanya sebesar 56 ribu kl per hari. (Amd/Ndw)
Sumber
:
Tanggapan:
Kenaikan
BBM bersubsidi memiliki dampak positif bagi penjualan bbm non subsidi. Sekarang
ini masyakat cenderung lebih memilih bbm non subsidi seperti pertamax dengan
berbagai alasan, salah satu diantaranya adalah harga yang tidak terlampaui jauh
dengan kualitas yang lebih baik bila dibandingkan dengan premium.
Dengan
berlombanya Pertamina dan Shell dalam menurunkan bahan bakar non subsidi,
merekapun harus memutar otak untuk
berstrategi dalam menjaring konsumen. Kenaikan BBM tidak hanya berdampak
negatif saja, tetapi mampu meningkatkan penjualan pertamax ataupun shell super.
Dengan alasan diatas tidak heran bila nanti akan ada merk bahan bakar selain dari
Pertamina dan Shell dapat menjamur di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar