MANAJEMEN PENJUALAN
DAN PERSONAL SELING
Personal selling
adalah salah satu sarana komunikasi yang membawa pesan sesuai dengan kebutuhan
dan keyakinan spesifik dari setiap konsumen adalah penjualan personal/personal
selling (Spiro dan Weitz, 1990). Kita dapat menggambarkan personal
selling sebagai dyadic communication yang melibatkan 2 orang atau
lebih dimana penjual menyajikan informasi-informasi tentang suatu produk secara
lansung kepada konsumen (face-to-face) sehingga kita akan mendapatkan efek dan
feedback yang secara cepat dapat kita tindak lanjuti. Menurut Kotler (2003) Personal
selling adalah seni penjualan yang kuno. Kita dapat menemukan
berbagai buku yang membahas tentang personal selling. Walaupun kuno, personal selling
adalah alat yang paling efektif dalam proses menghasilkan proses pembelian,
terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembelian.
Personal selling
adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan
untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk
pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan
membelinya.
Kegiatan personal selling merupakan bagian dari kegiatan
promosi yaitu cara untuk memperkenalkan dan menarik minat konsumen terhadap
produk yang di tawarkan secara tatap muka. Promosi ini merupakan salah satu
variable di dalam marketing mix yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh
perusahaan dalam menawarkan produknya.
Jadi personal
selling dilakukan secara lisan atau tatap muka dalam bentuk percakapan antara
penjual atau praminiaga(sales-person) dan calon pembeli dengantujuan agar
terjaditransaksi penjualan.
Personal
selling dibutuhakan dalam usaha:
1.
Menciptakan kepercayaan (creating confidence)
Personal senglling
yang dapat menampilkan cara penjualan yang efektif,dapat menimbulkan tingkat
kepercayaan yang tinggi pada para langganan terhadap produk yang berupa barang
atau jasa yang ditawarkan.
2.
Peragaan (demonstration)
Personal selling sanggat
diperlukan untuk jenis produk yang belum dikenal oleh para langganan, sehingga
memerlukan peragaan untuk lebih mudah konsumen mengenalnya.
3.
Penbelian yang bersifat sekali-sekali(infrequent purchase)
Beberapa jenis produk
tertentu, walaupun telah dikenal oleh konsumen,tetapi hanya sekali-sekali
dibeli, sehingga memerlukan bantuan personal selling dalam penjualan.
4.
Produk yang mempunyai nilai per unit yang tinggi (high unit value)
5.
Produk yang didisain sesuai dengan kebutuhan (goods tailored to needs)
Personal Selling dibutuhkan untuk jenis-jenis produk
yang pembuatannya harus disesuaikan dengan permintaan konsumen,seperti pakai
dan sepatu.
6.
Penjualan dengan tukar tambah (trade-ins)
Tenaga personal selling dibutuhkan oleh perusahaan
yang menjalankan kegiatan penjualan dengan tukar menukar.
Peran Penjualan
Tidak gampang memerankan diri sebagai seorang penjual. Seorang penjual
membutuhkan kemampuan khusus dalam hal berkomunikasi dan bernegosiasi kepada para calon pembeli. Salah satu peran yang bisa diambil oleh penjual
adalah peran sebagai konsultan. Kemampuan sebagai konsultan mengacu pada
kemampuan penjual untuk "masuk" ke dalam kepala pelanggan, melihat
sesuatu dari perspektif mereka, dan menyesuaikan teknik penjualan dengan gaya
pelanggan.
Penjual yang berperan sebagai konsultan harus bisa memberikan solusi kepada
pelanggan dalam lima tahapan, yakni recognition of needs, evaluation of
options, resolution of concerns, purchase, dan implementation.
Stuktur tenaga penjual
Perusaan dapat
membagi tanggung jawab penjual ke dalam beberapa lini. Keputusan ini bersifat
sederhana apabila perusahaan hanya menjual satu lini produk pada satu industri
dan pelanggan banyak lokasi. Dalam kasus ini perusahaan akan menggunakan struktur tenaga penjualan teritorial.
Namun bila perusahaan menjual banyak produk kepada beragam jenis pelanggan,
mereka mungkin membutuhkan struktur
tenaga penjualan produk, stuktur tenaga penjualan pelanggan, atau gabungan
dari keduanya.
STUKTUR TENAGA KERJA TERITORIAL
Dalam struktur tenaga
kerja teritorial (territorial sales force
structure), masing-masing wiraniaga ditugaskan pada daerah geografis
tertentu dan menjual seluruh lini produk atau layanan perusahaan kepada seluruh
pelanggan di daerah tersebut.
Organisasi penjualan
teritorial sering kali didukung oleh bayak tingkatan posisi manajemen
penjualan. Dimulai dari dasar organisasi, penjual
barang melapor kepada perwakilan
penjualan, yang kemudian melapor pada penyelia
pengecer, yang selanjutnya melapor pada 1 dari 22 manajer penjualan wilayah. Manajer wilayah lalu melapor kepada 1
dari 4 manajer penjualan umum (Barat,
Pusat, Selatan, dan Timur AS), yang melapor kepada wakil presiden dan manajer
penjualan umum.
STUKTUR TENAGA PENJUALAN PRODUK
Tenaga penjualan harus
mengetahui produk mereka terutama ketika produk itu banyak dan kompleks.
Kebutuhan ini, bersama dengan pertumbuhan manajemen produk, menyebabkan banyak
perusahaan menerapkan struktur tenaga
penjualan produk (product sales force
structure), dimana tenaga penjualan menjual sebagian lini produk.
Meskipun demikian,
struktur produk dapat menimbulkan banyak masalah, jika satu pelanggan besar
membeli berbagai produk perusahaan berbeda.
STRUKTUR TENAGA
PENJUALAN PELANGGAN
Sekarang semakin
banyak perusahaan yang menggunakan struktur
tenaga penjualan pelanggan (customer
sales force structure). Dimana mereka mengelola tenaga penjualan beserta
lini industri atau pelanggan. Tenaga penjualan terpisah mungkin bisa di bentuk
untuk berbagai industri, untuk melayani pelanggan lama atau menemukan pelanggan
baru, dan untuk akun utama atau akun reguler. Banyak perusahaan bahkan
mempunyai tenaga penjualan khusus yang bertugas menangani kebutuhan pelanggan
besar individual.
STRUKTUR TENAGA PENJUALAN KOMPLEKS
Ketika perusahaan
menjual ragam produk yang luas kepada berbagai jenis pelanggan pada wilayah
geografis yang luas, perusahaan sering menggabungkan beberapa jenis struktur
tenaga penjualan. Tenaga penjualan dapat dispesialisasikan berdasarkan
pelanggan dan wilayah, berdasarkan produk, dan pelanggan. Tidak ada satu
struktur yang paling baik untuk semua perusahaan dan situasi. Masing-masing
perusahaan harus memilih struktur wiraniaga yang terbaik dalam melayani
kebutuhan pelanggannya dan sesuai dengan seluruh strategi pemasaran.
Struktur penjualan
yang baik bisa berarti perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan. Perusahaan
dapat meninjau organisasi tenaga penjualannya secara periodik untuk memastikan
bahwa mereka melayani kebutuhan perusahaan dan pelanggannya.
Membangun Armada Penjualan
Perusahaan perlu berpikir secara mendalam tentang masalah, perancangan
armada penjualan, yaitu pengembangan tujuan, strategi, struktur, ukuran, dan
kompensasi armada penjualan.
a. Tujuan dan Strategi Armada Penjualan
Wiraniaga
memiliki satu atau beberapa tugas sbb :
- Mencari calon pembeli
- Menetapkan sasaran
- Berkomunikasi
- Menjual
- Melayani
- Mengumpulkan informasi
- Mengalokasikan
Perusahaan harus menyebarkan wiraniaga mereka secara strategis sehingga
mereka mengunjungi pelanggan yang tepat
pada saat yang tepat dan dengan cara yang tepat pula. Perwakilan
penjualan bekerja sama dengan pelanggan dalam beberapa cara :
- Perwakilan penjualan dengan pembeli
- Perwakilan penjualan dengan kelompok pembeli
- Tim penjualan dengan kelompok pembeli
- Penjualan konferensi
- Penjualan seminar
Setelah perusahaan memutuskan pendekatan penjualan yang diinginkan, ia
dapat menggunakan wiraniaga langsung atau berdasarkan kontrak.
Armada penjualan langsung (perusahaan) terdiri atas karyawan penuh atau
paruh waktu yang hanya bekerja bagi perusahaan bersangkutan
Armada
penjualan berdasarkan kontrak meliputi wakil produsen manufaktur, agen
penjualan, dan / atau pialang, yang menerima komisi berdasarkan besarnya
penjualan.
Wiraniaga dan Personal Seling
Wiraniaga atau penjual adalah personal yang langsung menjual produk kpada
konsumen, penjual yang sukses biasanya diukur dari jumlah produk yang mampu
dijual dan mampu membujuk individu untuk melakukan pembelian.
Personal Selling atau Penjualan Pribadi merupakan interaksi langsung
dengan satu calon pembeli atau lebih guna melakukan presentasi, menjawab
pertanyaan, dan menerima pesanan.
Penjualan personal adalah alat yang paling efektif-biaya pada tahap proses
pembeliar lebih lanjut, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan
tindakan pembeli. Penjualan personal, memiliki tiga ciri khusus:
- Konfrontasi personal: Penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat mengobservasi reaksi dari pihak lain dengan lebih dekat.
- Mempererat: Penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungar mulai dari hubungan penjualan sampai hubungan persahabatan. Wiraniaga biasanya sudah benar-benar mengetahui minat pelanggan yang terbaik.
- Tanggapan: Penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar